*Letakkan Di Belakang
Well, semua orang pasti pernah mengambil keputusan hidup yang keliru. Sekolah yang salah, tempat kerja yang salah, atau lebih serius lagi, orang yang salah, untuk kemudian, setelah begitu banyak harapan disulam tinggi, setelah awalnya begitu mesra nan indah, ternyata hanya untuk hancur lebur tak bersisa.
Maka, jika itu yang terjadi, letakkanlah di belakang. Jangan ditaruh di depan semua keputusan hidup yang keliru tersebut, nanti kita tersuruk-suruk jalannya, atau tersandung, atau malah terbenam dalam sekali tidak bisa maju.
Well, semua orang pasti pernah mengambil keputusan hidup yang keliru. Sekolah yang salah, tempat kerja yang salah, atau lebih serius lagi, orang yang salah, untuk kemudian, setelah begitu banyak harapan disulam tinggi, setelah awalnya begitu mesra nan indah, ternyata hanya untuk hancur lebur tak bersisa.
Maka, jika itu yang terjadi, letakkanlah di belakang. Jangan ditaruh di depan semua keputusan hidup yang keliru tersebut, nanti kita tersuruk-suruk jalannya, atau tersandung, atau malah terbenam dalam sekali tidak bisa maju.
Well, semua orang juga pasti pernah berbuat kesalahan. Aib yang tidak
dikehendaki, masalah yang datang begitu saja, memaksa berbuat sesuatu
yang disesali kemudian hari. Sungguh menyesal, tapi mau bagaimana lagi,
semua sudah terlanjur.
Maka, jika itu yang telah terjadi, letakkanlah di belakang. Jangan terus ditaruh di depan semua kesalahan itu, nanti kita tidak bisa menatap masa depan, tidak bisa melihat bahwa masih terbentang jalan panjang kehidupan kita, yang boleh jadi lebih menawan dan melapangkan hati. Letakkanlah di belakang, agar dia mulai tertinggal, mulai dilupakan, sebab kita sudah sibuk memperbaiki diri.
Perjalanan itu selalu maju ke depan. Apapun yang memberatkan langkah, tidak perlu lagi dibawa. Barang-barang tak berguna, ditinggalkan saja. Boleh ditengok? Silahkan, tapi seperti spion mobil atau motor, cukup sekadarnya saja, untuk memastikan itu menjadi pelajaran. Kan, repot kalau kita nyetir mobil atau motor, kita sibuk melihat spion atau terus menoleh ke belakang, bisa kecelakaan fatal.
Letakkanlah di belakang.
Maka, jika itu yang telah terjadi, letakkanlah di belakang. Jangan terus ditaruh di depan semua kesalahan itu, nanti kita tidak bisa menatap masa depan, tidak bisa melihat bahwa masih terbentang jalan panjang kehidupan kita, yang boleh jadi lebih menawan dan melapangkan hati. Letakkanlah di belakang, agar dia mulai tertinggal, mulai dilupakan, sebab kita sudah sibuk memperbaiki diri.
Perjalanan itu selalu maju ke depan. Apapun yang memberatkan langkah, tidak perlu lagi dibawa. Barang-barang tak berguna, ditinggalkan saja. Boleh ditengok? Silahkan, tapi seperti spion mobil atau motor, cukup sekadarnya saja, untuk memastikan itu menjadi pelajaran. Kan, repot kalau kita nyetir mobil atau motor, kita sibuk melihat spion atau terus menoleh ke belakang, bisa kecelakaan fatal.
Letakkanlah di belakang.
0 Komentar untuk "Letakkanlah di belakang | Nasehat Tere Liye"