Jingga dan Senja
bisa baca disini ya
Jingga dan Senja
"Mundur dong!", bisik Ari ke cewek terdepan. Tari, cewek yang berambut
panjang dan penuh nuansa oranye itu, menoleh kaget dan langsung mundur
selangkah. Nada otoritas dalam suara Ari membuatnya patuh tanpa sadar.
Cewek-cewek yang berbaris di belakangnya terpaksa mengikuti. Ari segera mengisi tempat kosong itu.
"Thanks". Sesaat Ari menoleh ke belakang dan tersenyum. Tari membalasnya dengan ragu.
Kayaknya pagi ini matahari sedang bersemangat melaksanakan tugasnya. Upacara baru berjalan kira-kira dua puluh menit, tapi setiap siswa yang sedang berbaris di lapangan mersa sedang berdiri persis di depan kompor.
Ari menoleh ke belakang. Dilihatnya Tari sedang menunduk dalam-dalam, menghindari sengatan matahari sebisanya. Mukanya sudah merah, sementara keringat mengalir deras di kedua pelipisnya. Ari mundur selangkah. Dihalanginya sinar matahari itu dengan tubuhnya. Sekali lagi dia menoleh ke belakang, meyakinkan diri bahwa cewek di belakangnya telah terlindungi sepenuhnya. Terkejut, Tari mengangkat muka. Ditatapnya Ari dengan pandangan bertanya. Cowok itu cuma tersenyum datar dan mengangkat kedua alisnya.
Jingga dan Senja
0 Komentar untuk "Jingga dan Senja oleh Esti Kinasih | Baca Novel Gratis "